Minggu, 01 Juni 2014

Perkembangan Perekonomian Indonesia



Setelah sempat mengalami penurunan kineraja ekonomi pada akhir tahun 2013, beberapa indikator ekonomi Indonesia menunjukkan trend positif di awal tahun 2014. Pemerintah mengharapkan situasi ini dapat berlanjut dan menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6% pada tahun 2014. Target ini merupakan upaya agar Indonesia dapat melepaskan diri dari middle income trap, yang mensyaratkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6-8%.

Hal tersebut disampaikan Deputy Menteri Bappenas, Dr. Prasetijono Widjojo pada kesempatan Informal Reflection Group on Indonesia di OECD pada tanggal 23 Januari 2014. Pertemuan ini dihadiri oleh para Duta Besar dan wakil negara OECD di Paris serta kalangan akademisi dan sekretariat.

Beberapa indikator positif Indonesia antara lain ditunjukkan oleh mulai stabilnya nilai rupiah dan menguatnya indeks di Bursa Efek Jakarta. Di akhir tahun 2013 nilai inflasi juga kembali pada angka normal setelah sebelumnya sempat terpengaruh oleh keputusan pengurangan subsidi bahan bakar minyak.

Disadari bahwa pengaruh situasi perekonomian global turut mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia, terutama berkaitan dengan turunnya harga komoditi maupun berkurangnya kinerja ekonomi di negara-negara tujuan ekspor Indonesia. Namun demikian, Indonesia masih dapat menjaga performa ekonomi dan diprediksi mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% atau kedua terbesar setelah China. 

Dari sisi investasi, Indonesia dinilai masih menjadi salah satu tujuan menarik yang dibuktikan dari terus meningkatnya nilai investasi di Indonesia sejak tahun 2009. Untuk tahun 2013, pertumbuhan nilai FDI sedikit di bawah target yang ditetapkan yaitu 16,2% dari target 16,5%, sementara nilai investasi dalam negeri tercatat naik mencapai 43,3% dari 26% yang ditargetkan.

Pemilu yang akan dilakukan oleh Indonesia pada tahun 2014 diprediksi juga akan memberi sumbangan positif pada kegiatan perekonomian. Diharapkan pelaksanaan Pemilu yang lancar akan semakin memperkuat pondasi perekonomian dan meningkatkan kepercayaan terhadap Indonesia.
Selain berusaha mengatasi masalah terkait finansial dan moneter,

Indonesia juga melakukan berbagai upaya untuk mengatasi tantangan lain di bidang ekonomi, seperti membangun infrastruktur, meningkatkan produktifitas tenaga kerja, mengurangi ketimpangan ekonomi (inequality), serta menyederhanakan proses bisnis. Dalam kaitan ini, Indonesia dapat memanfaatkan berbagai studi yang dilakukan OECD serta belajar dari pengalaman di negara-negara OECD.

Indonesia Informal Reflection Group diselenggarakan oleh KBRI Paris dan OECD untuk memaparkan berbagai perkembangan terkait situasi maupun kebijakan ekonomi dan pembangunan di Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan salah satu dari lima negara Key Partners bersama Afrika Selatan, Brazil, China, dan India.

Sumber :http://www.amb-indonesie.fr/index.php?option=com_content&view=article&id=451%3Aindonesia-menargetkan-pertumbuhan-ekonomi-sebesar-6-pada-2014&lang=fr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar