Jumat, 25 November 2011

Tugas Artikel - kenaikan harga bbm yang tidak jadi

Nama : Acmad Izhar Syahrani
Kelas : 1EB19
NPM : 20211075

KENAIKAN HARGA BBM YANG TIDAK JADI

Peluang kenaikan harga BBM bersubsidi Rp1.000 per liter sudah tertutup. Kementerian Keuangan bersikeras melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi untuk pengendalian, karena di satu sisi seandainya harga BBM jadi di naikkan, akan menimbukan keresahan bagi masyarakat yg termasuk golongan bawah karena merasakan beratnya untuk membeli harga BBM dengan harga yang lebih tinggi dan mahal.
Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan,usulan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi tidak serta merta bisa dilakukan. Meski salah satu tolak ukurnya adalah rendahnya tekanan inflasi yang hingga Oktober 2011 sebesar 2,85% (year to date).Hingga kini pemerintah belum membicarakan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi seperti diusulkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo.
Dia menjamin tidak akan ada rencana kenaikan harga BBM bersubsidi pada tahun depan. Sebab, pemerintah sudah mematok alokasi anggaran subsidi BBM sebesar Rp123,5 triliun,tanpa menyertakan rencana menaikkan harga BBM. Menurut dia, yang sudah ditetapkan dan menjadi program pemerintah terkait pengendalian konsumsi BBM adalah pembatasan konsumsi BBM yang direncanakan mulai April 2012.
“Itu sebabnya kami sedang meminta Kementerian ESDM untuk betul-betul mengecek kembali seluruh kesiapannya. Karena, April tahun depan mulai dilakukan terutama Jawa dan Bali,” kata Anny di Jakarta kemarin.Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo sebelumnya mengusulkan kenaikan harga BBM jenis premium Rp1.000 per liter untuk pemilik mobil yang selama ini tidak mau membeli pertamax.
Direktur Jenderal Anggaran Herry Purnomo juga mengungkapkan, dalam rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2012 tidak menyebutkan adanya kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebenarnya, secara hukum rencana menaikkan harga BBM bersubsidi bisa dilakukan tahun ini.
“By law bisa saja, tapi perlu dipertimbangkan lain-lainnya.Kalau 2012, yang ada adalah pembatasan,sudah ada di UU APBN 2012,”tandasnya. Di tempat terpisah, Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan,wacana kenaikan harga BBM pada tahun depan sulit dilakukan.
BI menilai, inflasi 2012 yang diprediksi sebesar 4,7% belum memperhitungkan dampak dari kenaikan harga BBM yang telah diwacanakan belakangan ini. Apabila rencana kenaikan BBM terealisasi, akan memengaruhi asumsi inflasi yang ditetapkan.
”Kita sudah beberapa kali bicara naik atau tidak,jadi kita hitungnya saja sampai njelimet, tapi kelihatannya DPR menentang. Harga minyak dunia juga lebih rendah, jadi wacana itu agak sedikit pudar dibanding tahun sebelumnya.Akhirnya, karena maju mundur, jadi kita belum perhitungkan,” ujar Perry dalam seminar nasional “Dampak Ketidakpastian Ekonomi Global Terhadap Perekonomian Indonesia” di Jakarta,kemarin.
Tapi di sisi lain,Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo kembali mengatakan, sebagai tahap awal,pemerintah akan menaikkan harga premium terlebih dahulu. Setelah itu, premium akan dikurangi sebanyak bahan bakar gas yang masuk.”Harga premium dinaikkan Rp1.000–1.500 per liter,dari harga saat ini Rp4.500 per liter,” katanya di Jakarta kemarin.
Menurut dia, kendaraan yang diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi adalah kendaraan umum dan yang digunakan sebagai angkutan barang oleh usaha kecil menengah. Kendaraan pribadi yang masih boleh menggunakan premium adalah berkapasitas hingga 1.300 cc.Di atas 1.300 cc diharuskan memakai pertamax. Sedangkan mobil baru yang berkapasitas kecil juga harus memakai pertamax.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Bobby Rizaldy menyatakan pada dasarnya anggota Dewan tidak keberatan dengan usulan kenaikan harga premium. ”UU APBN juga sudah menyebutkan bahwa diperbolehkan untuk dinaikkan asal harga minyak mentah Indonesia (ICP) naik lebih dari 10%,” kata Bobby di Jakarta,kemarin. ● wisnoe moerti/erichson sihotang/nanang wijayanto 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar