Rabu, 16 Oktober 2013

Default hutang AS jauh lebih bahaya dari Shutdown



Nama        : Achmad Izhar S.
Kelas         : 3EB20
NPM          : 20211075Top of Form

Top of Form
Bottom of Form

Christine Lagarde, managing director Dana Moneter Internasional (IMF), memperingatkan bahwa kegagalan AS menaikkan plafon hutang negara (debt ceiling) bisa jauh lebih buruk daripada shutdown pemerintah yang terjadi saat ini.

Ekonomi terbesar di dunia itu telah terjebak dalam shutdown pemerintah sejak 1 Oktober lalu, setelah Partai Republik dan Demokrat gagal
dalam mencapai kesepakatan anggaran untuk pelayanan dan kesehatan tahun depan.

Namun, Lagarde mengatakan AS menghadapi masalah yang jauh lebih besar jika gagal menaikkan plafon
hutang pada 17 Oktober mendatang, batas pinjaman yang memaksa negara mungkin mengalami default hutang.

Dia mengatakan, bahwa kegagalan untuk menaikkan plafon, yang saat ini berada di angka USD16,7 triliun (10,3 triliun euro), akan mengirim gelombang kejutan di seluruh sistem keuangan global
.

Komentar bos IMF itu sejalan dengan Departemen Keuangan AS, yang telah memperingatkan Kongres bahwa kebuntuan atas plafon
hutang dapat menyebabkan resesi, sebanding atau lebih buruk dari krisis keuangan 2008 dan default yang belum pernah terjadi sebelumnya memiliki potensi menjadi bencana yang besar.

Sementara itu, laporan pekerjaan AS yang banyak digunakan oleh para ekonom sebagai indikator pemulihan ekonomi, telah tertunda karena shutdown. Wall Street melemah semalam, dengan S&P 500 ditutup 0,9 persen turun di angka 1.677 karena investor takut mengambil keuntungan.

Analisis menurut saya :
"Shutdown yang dilakukan pemerintah AS cukup buruk, tetapi kegagalan untuk menaikkan plafon hutang akan jauh lebih buruk, dan sangat serius karena akan merusak perekonomian negara AS, sehingga penyebab situasi ini harus segera diselesaikan, agar tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi."

Sumber : Sindonews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar