Nama : Achmad Izhar S.
Kelas : 3EB20
NPM : 20211075
Christine
Lagarde, managing director Dana Moneter Internasional (IMF),
memperingatkan bahwa kegagalan AS menaikkan plafon hutang negara (debt
ceiling) bisa jauh lebih buruk daripada shutdown pemerintah yang
terjadi saat ini.
Ekonomi terbesar di dunia itu telah terjebak dalam shutdown pemerintah sejak 1 Oktober lalu, setelah Partai Republik dan Demokrat gagal dalam mencapai kesepakatan anggaran untuk pelayanan dan kesehatan tahun depan.
Namun, Lagarde mengatakan AS menghadapi masalah yang jauh lebih besar jika gagal menaikkan plafon hutang pada 17 Oktober mendatang, batas pinjaman yang memaksa negara mungkin mengalami default hutang.
Dia mengatakan, bahwa kegagalan untuk menaikkan plafon, yang saat ini berada di angka USD16,7 triliun (10,3 triliun euro), akan mengirim gelombang kejutan di seluruh sistem keuangan global.
Komentar bos IMF itu sejalan dengan Departemen Keuangan AS, yang telah memperingatkan Kongres bahwa kebuntuan atas plafon hutang dapat menyebabkan resesi, sebanding atau lebih buruk dari krisis keuangan 2008 dan default yang belum pernah terjadi sebelumnya memiliki potensi menjadi bencana yang besar.
Sementara itu, laporan pekerjaan AS yang banyak digunakan oleh para ekonom sebagai indikator pemulihan ekonomi, telah tertunda karena shutdown. Wall Street melemah semalam, dengan S&P 500 ditutup 0,9 persen turun di angka 1.677 karena investor takut mengambil keuntungan.
Ekonomi terbesar di dunia itu telah terjebak dalam shutdown pemerintah sejak 1 Oktober lalu, setelah Partai Republik dan Demokrat gagal dalam mencapai kesepakatan anggaran untuk pelayanan dan kesehatan tahun depan.
Namun, Lagarde mengatakan AS menghadapi masalah yang jauh lebih besar jika gagal menaikkan plafon hutang pada 17 Oktober mendatang, batas pinjaman yang memaksa negara mungkin mengalami default hutang.
Dia mengatakan, bahwa kegagalan untuk menaikkan plafon, yang saat ini berada di angka USD16,7 triliun (10,3 triliun euro), akan mengirim gelombang kejutan di seluruh sistem keuangan global.
Komentar bos IMF itu sejalan dengan Departemen Keuangan AS, yang telah memperingatkan Kongres bahwa kebuntuan atas plafon hutang dapat menyebabkan resesi, sebanding atau lebih buruk dari krisis keuangan 2008 dan default yang belum pernah terjadi sebelumnya memiliki potensi menjadi bencana yang besar.
Sementara itu, laporan pekerjaan AS yang banyak digunakan oleh para ekonom sebagai indikator pemulihan ekonomi, telah tertunda karena shutdown. Wall Street melemah semalam, dengan S&P 500 ditutup 0,9 persen turun di angka 1.677 karena investor takut mengambil keuntungan.
Analisis menurut saya :
"Shutdown
yang dilakukan pemerintah AS cukup
buruk, tetapi
kegagalan untuk menaikkan plafon hutang
akan jauh lebih buruk, dan sangat serius karena
akan merusak
perekonomian negara
AS,
sehingga penyebab situasi ini harus segera diselesaikan, agar tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi."
Sumber : Sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar