Rabu, 16 Oktober 2013

Menkeu Jepang Peringatkan Konsekuensi Default Hutang AS



Nama        : Achmad Izhar S.
Kelas         : 3EB20
NPM          : 20211075
Top of Form
Bottom of Form

Kekhawatiran dilontarkan berbagai pihak dari belahan dunia atas krisis keuangan pemerintah Amerika Serikat (AS). Salah satunya dilontarkan Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso.

Dia mendesak AS segera menyelesaikan kebuntuan politik di Washington dan memperingatkan konsekuensi
yang tidak baik bagi perekonomian global jika itu mengarah ke default hutang.

Aso mengatakan kebuntuan saat ini, di mana penolakan Partai Republik di Kongres untuk meloloskan RUU anggaran telah mengakibatkan shutdown pemerintah AS pertama dalam 17 tahun, sudah mempengaruhi pasar mata uang
didunia.

"Saya rasa ini mungkin bisa mengakibatkan situasi di mana dolar (USD) akan dijual dan yen akan dibeli," seperti dilansir dari AFP.

Yen telah melonjak ke angka tertinggi multi-bulan terhadap
mata uang dolar, karena para pedagang pindah dari greenback ke safe haven mata uang Jepang.

Jatuhnya dolar AS menjadi berita buruk bagi eksportir Jepang, pendorong utama pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di dunia, karena mengikis
keuntungan yang dipulangkan ke dalam negeri.

Komentar Aso datang setelah Presiden AS Barack Obama membatalkan
kunjungannya ke Asia untuk menyelesaikan krisis di dalam negeri. "Karena shutdown pemerintah AS, perjalanan Presiden Obama ke Indonesia dan Brunei dibatalkan,"

Analisis menurut saya :
"Menurut saya adalah batas hutang akan memiliki dampak yang signifikan bagi dunia internasional, karena mengacu pada tenggat waktu di mana pemerintah AS harus menaikkan plafon dan membayar hutang pada waktu yang telah ditentukan. Karena Jepang merupakan pemegang utama dari seluruh hutang pemerintah AS.
Sumber : Sindonews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar