Nama : Achmad Izhar S.
Kelas : 3EB20
NPM : 20211075
Terhentinya
roda pemerintahan Amerika Serikat (AS) di hari keenam ditambah antisipasi
berlanjutnya deadlock pembahasan debt ceiling serta masih tetap
lemahnya rupiah atas USD menjadi faktor penggerak Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) sepekan ini.
Rentang IHSG berada pada kisaran 4.352-4.431. Dengan pola bearish harami terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish reversal (pelemahan lanjutan)
Sementara itu, faktor lain penggerak IHSG adanya antisipasi rilis laporan keuangan Q3/2013 di tengah berlanjutnya net sell investor asing selama pekan lalu berjumlah Rp1,325 triliun sehingga selama 40 pekan net sell asing bertambah menjadi Rp13,36 triliun.
"Sementara untuk Senin ini ada baiknya client di MNC Securities bisa melirik saham berbasis komoditas, seperti nikel dan timah setelah Jumat minggu lalu masing-masing naik tajam 3,88 persen dan 5,49 persen,"
Melihat dari negara adidaya Amerka serikat, setelah selama satu pekan Dow Jones turun 185,66 poin atau 1,22 persen di tengah saat ini Washington menghadapi shutdown di hari keenam, tensi menjadi semakin tinggi.
Market pun di sepanjang pekan ini akan semakin turbulance terutama fokus akan tertuju atas apakah batas pinjaman anggaran pemerintah (debt ceiling) AS dapat ditingkatkan melebihi USD16,7 tiliun atau tidak.
Rentang IHSG berada pada kisaran 4.352-4.431. Dengan pola bearish harami terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish reversal (pelemahan lanjutan)
Sementara itu, faktor lain penggerak IHSG adanya antisipasi rilis laporan keuangan Q3/2013 di tengah berlanjutnya net sell investor asing selama pekan lalu berjumlah Rp1,325 triliun sehingga selama 40 pekan net sell asing bertambah menjadi Rp13,36 triliun.
"Sementara untuk Senin ini ada baiknya client di MNC Securities bisa melirik saham berbasis komoditas, seperti nikel dan timah setelah Jumat minggu lalu masing-masing naik tajam 3,88 persen dan 5,49 persen,"
Melihat dari negara adidaya Amerka serikat, setelah selama satu pekan Dow Jones turun 185,66 poin atau 1,22 persen di tengah saat ini Washington menghadapi shutdown di hari keenam, tensi menjadi semakin tinggi.
Market pun di sepanjang pekan ini akan semakin turbulance terutama fokus akan tertuju atas apakah batas pinjaman anggaran pemerintah (debt ceiling) AS dapat ditingkatkan melebihi USD16,7 tiliun atau tidak.
Analisa menurut saya :
"Jika
tidak dapat terpenuhi maka akan
terjadi default di tengah fragile-nya perbaikan ekonomi dan bukan
mustahil dapat mendorong ekonomi AS ke dalam jurang resesi ekonomi
kembali,"
Sumber : Sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar