Selasa, 25 November 2014

Menjelaskan Tahap - Tahap Dalam Penentuan Harga Pokok Berdasarkan Activity Based Costing (ABC)

Keterbatasan penentuan harga pokok konvensional harga pokok konvensional terletak pada pembebanan overhead. Dalam sistem biaya tradisional ada dua sistem yaitu job order dan process costing. Dimana dalam kedua sistem ersebut gagal menentukan biaya produk secara akurat. Pembebanan biaya overhead secara individual menimbulkan masalah, yang dalam sistem radisional pembebanannya dengan menggunakan metode berdasarkan unit (unit base) dapat menghasilkan informasi biaya yang terdistorsi.

Penentuan harga pokok secara konvensional untuk produk tunggal
Ketepatan pembebanan biaya overhead berdasarkan unit menjadi masalah hanya jika berbagai jenis produk diproduksi dengan menggunakan satu fasilitas. Jika hanya satu produk yang diproduksi, seluruh biaya overhead yang terjadi disebabkan karena produk tersebut dapat dilacak pada produk itu sendiri.

Pembebanan produk ganda dengan cost driver berdasarkan unit.
Masalah yang ditimbulkan yaitu bagaimana mengidentifikasikan jumlah overhead yang ditimbulkan atau dikonsumsi oleh masing - masing jenis produk. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mencari cost driver atau driver biaya.

Cost Driver
Adalah faktor - faktor yang menjelaskan konsumsi overhead dalam penentuan harga pokok (hp) konvensional, diasumsikan konsumsi overhead berhubungan erat dengan jumlah unit yang diproduksi yang diukur dalam jam kerja langsung, jam mesin atau jumlah harga bahan. Cost driver berdasarkan unit dibebankan pada produk melalui penggunaan tarif overhead tunggal untuk seluruh pabrik atau tarif ovrhead tiap departemen.

Kegagalan Cost Driver berdasarkan unit
Ada dua faktor utama yang menyebabkan cost driver berdasarkan unit tidak mampu membabankan BOP secara tepat :
1. Proporsi biaya overhead yang tidak berhubungan dengan unit terhadap total biaya overhead.
2. Tingkat diversitas produk.

Terdapat empat aktivitas overhead yaitu :
a. Inspeksi
b. Setup
c. Kesejahteraan
d. Tenaga Listrik

Penentuan harga pokok berdasarkan aktivitas
Adalah sistem yang terdiri dari dua tahap yaitu pertama melacak biaya pada berbagai aktivitas, dan kemudian ke berbagai produk. Penentuan harga pokok produk secara konvensional juga melibatkan dua tahap, namun pada tahap pertama, biaya - biaya tidak dilacak ke aktivitas melainkan kesuatu unit organisasi misalnya pabrik atau departemen - departemen. Baik pada sistem konvensional maupun sistem ABC, tahap kedua meliputi pelacakan biaya ke berbagai produk.

Tahap - tahap dalam penentuan harga pokok produk
Prosedur pertama meliputu empat langkah yaitu :
a. Penggolongan Biaya
b. Mengasosiasi berbagai biaya dengan berbagai aktivitas
c. Penentuan kelompok - kelompok biaya yang homogen
d. Penentuan tarif kelompok (pool rate)

Prosedur tahap kedua
Biaya untuk setiap kelompok biaya overhead dilacak berbagai jenis ke produk. Hal ini dilaksanakan dengan menggunakan tarif kelompok yang dikonsumsi oleh setiap produk. Ukuran ini merupakan penyederhanaan kuantitas cost driver yang digunakan oleh setiap produk.

Identifikasi Aktivitas dan Klasifikasi :
a. Aktivitas - aktivitas berlevel unit
b. Aktivitas berlevel Batch
c. Aktivitas berlevel Produk
d. Aktivitas berlevel Fasilitas

Perbandingan ABC dengan Konvensional Cost
ABC : Sistem ABC memandang bahwa biaya overhead variabel dapat dilacak dengan tepat pada berbagai produk secara individual
Konvensional : Overhead hanya disebabkan oleh cost driver berdasarkan unit, maka penggolongan hanya biaya variabel dan biaya tetap.

Pemilihan Cost Driver
Paling tidak terdapat dua faktor utama yang harus diperhatikan dalam pemilihan cost driver (penyebab biaya) yaitu :
a. Biaya Pengukuran
b. Tingkat korelasi antara cost driver dengan konsumsi overhead sesungguhnya

Pengukuran tidak langsung dan Tingkat korelasi
Sejumlah cost driver yang potensial disajikan secara tidak langsung mengukur konsumsi suatu aktivitas biasanya mengukur jumlah transaksi yang dihubungkan dengan aktivitas tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar